Jumat, 12 Agustus 2011

METODE PEMBELAJARAN Inkuiri

BAB I
PENDAHULUAN
               
1.    Latar Belakang
Di dalam proses belajar mengajar tercakup komponen, pendekatan, dan berbagai metode pengajaran yang dikembangkan  dalam proses tersebut. Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dan tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan siswa belajar dalam rangka pendidikan baik dalam suatu mata pelajaran tertentu, salah satu contohnya saja yaitu pelajaran matematika.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen. Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Dalam pelajaran matematika siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki sesuai dengan perkembangan kemampuan siswa. Banyak orang mengakui bahwa matematika merupakan pelajaran yang penting, tetapi sulit untuk dipelajari.
Dalam matematika juga dituntut untuk dapat mengerti (memahami) konsep yang ada sebelum melangkah pada latihan atau menghafal. Selain itu, dalam matematika juga dibutuhkan lebih banyak penerapan dari teori-teori yang diberikan sehingga tindakan tersebut dapat melatih setiap siswa untuk aktif dan lebih mengerti akan pelajaran matematika. Oleh karena itu jarang siswa yang menyenangi pelajaran ini.
Untuk mengatasi ketidaksenangan siswa dan untuk meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran matematika ini, guru melakukan berbagai usaha-usaha. Salah satu usaha yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencara yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Upaya penggunakan metode pembelajaran tersebut berlandaskan pada pengertian bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Maka dari itu penulis menyusun makalah yang mengkaji mengenai “Metode Khusus Dalam Pembelajaran Matematika Terutama Metode Penemuan, Metode Inkuiri, Metode Permainan, dan Metode Pemberian Tugas”.

2.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana penerapan dan pengertian metode khusus dalam pembelajaran matematika terutama metode penemuan, metode inkuiri, metode permainan, dan metode pemberian tugas?
2.      Bagaimana kelebihan dan kelemahan dari masing-masing metode penemuan, metode inkuiri, metode permainan, dan metode pemberian tugas?


3.    Tujuan
1.      Mengetahui penerapan dan pengertian metode penemuan, metode inkuiri, metode permainan, dan metode pemberian tugas dalam pembelajaran matematika.
2.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing metode.

4.    Manfaat
1.      Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penerapan dan pengertian dari metode penemuan, metode inkuiri, metode permainan, dan metode pemberian tugas dalam pembelajaran matematika.
2.      Mahasiswa mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing metode.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Metode Penemuan
Dalam metode penemuan, peranan guru adalah menyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan penyelesaian dari persoalan itu baik dengan lembar kerja ataupun perintah-perintah. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Metode penemuan ini dimaksudkan agar situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi situasi student dominated learning. Discovery learning adalah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri, dan mencoba sendiri dimana agar siswa dapat belajar sendiri.
Tujuan utama dari penggunaan metode penemuan ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam belajarnya, siswa menemukan sendiri sesuatu yang baru, baru dimaksudkan disini adalah baru bagi dirinya sendiri. Hal yang baru tersebut belum pernah ia ketahui sebelumnya karena sebelumnya telah ditemukan oleh orang lain. Melaksanakan pengajaran dengan metode penemuan harus memperhatikasiswa yang cerdas dan kurang kecerdasannya. Bagi siswa yang cerdas hendaknya diberi tugas yang lain agar mereka tidak bosan menunggu teman-temannya yang belum berhasil menemukan jawaban dari masalah sebelumnya. Tetapi seharusnya, diusahakan agar jawaban atau hasil akhir tetap ditemukan sendiri oleh siswa itu sendiri.
Pada umumnya ada 2 jenis penemuan yang dapat dilakuan oleh siswa, yaitu: penemuan terbimbing dan penemuan tidak terbimbing. Pada penemuan terbimbing, guru memberikan pengarahan-pengarahan kepada siswa dalam memecahkan masalah melalui pertanyaan-pertanyaan dari tugas yang telah dikerjakan oleh siswa. Pertanyaan-pertanyaan ini mengacu pada prinsip-prinsip pemecahan masalah yang diberikan sehingga siswa menemukan/mengerti sendiri tentang prinsip yang tersembunyi di balik masalah itu tanpa di sampaikan langsung oleh guru. Selain itu dalam metode penemuan terbimbing, peranan guru adalah menyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah-perintah atau dengan lembar kerja. Siswa mengikuti petunjuk dan menemukan sendiri penyelesaiannya. Penemuan terbimbing biasanya dilakukan dengan bahan yang dikembangkan pembelajarannya secara induktif. Guru harus yakin benar bahwa bahan yang ditemukan sungguh secara matematis dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Al. Krismanto. Msc, 2003)
 Sedangkan pada penemuan tidak terbimbing, guru hanya memberikan permasalahan dan pengarahan awal sehingga siswa mempunyai bayangan dalam mengerjakan tugasnya. Namun diharapkan siswa dapat menemukan sendiri pemecahan masalah yang diberikan sehingga mereka dapat memahami maksud dari permasalahan tersebut. Dengan menemukan sendiri siswa akan lebih mengingat suatu konsep atau prinsip yang akan dibahas guru dalam pembelajaran.
Seperti yang dikutip dalam Erman Suherman, dkk (2003) hal-hal baru bagi siswa yang diharapkan dapat ditemukannya itu dapat berupa konsep, teorema, rumus, pola, aturan, dan sejenisnya.Untuk dapat menemukannya siswa harus melakukan terkaan, dugaan, perkiraan, coba-coba, dan usaha lainnya dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya melalui cara induksi, deduksi, observasi, ekstrapolasi. Pengajaran dengan metode penemuan sukar direncanakan jauh sebelumnya, karena sangat tergantung pada pengetahuan siswa yang telah diperoleh sebelumnya. Harus diingat pula bahwa tidak setiap bahan pelajaran dapat disajikan dengan metode penemuan.
Untuk merencanakan pengajaran dengan penemuan hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Aktivitas siswa untuk belajar sendiri sangat berpengaruh.
b.      Hasil (bentuk) akhir harus ditemukan sendiri oleh siswa.
c.       Prasyarat-prasyarat yang diperlukan sudah dimiliki siswa
d.      Guru hanya bertindak sebagai pengarah dan pembimbing saja, bukan pemberitahuan.


Beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode penemuan adalah sebagai berikut:
1.   Kelebihan
a)      Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir.
b)      Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat.
c)      Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi hingga minat belajar meningkat.
d)     Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks.
e)      Metode ini melatih siswa untuk lebih belajar sendiri.
2.   Kelemahan
a)      Metode ini banyak menyita waktu. Juga tidak menjamin siswa tetap bersemangat mencari penemuan-penemuan.
b)      Tidak tiap guru mempunyai selera atau kemampuan mengajar dengan cara penemuan. Kecuali sekarang tugas guru cukup berat.
c)      Tidak semua anak melakukan penemuan. Apabila bimbingan guru tidak sesuai dengan kemempuan intelektual siswa, ini dapat merusak struktur pengetahuannya. Juga bimbingan yang terlalu banyak dapat mematikan inisiatifnya.
d)     Metode ini tidak dapat digunakan mengajarkan tiap topic.
e)      Kelas yang banyak siswanya akan sangat merepotkan guru dalam bimbingan dan pengarahan belajar dengan metode penemuan.

2.2     Metode Inkuiri
Salah satu metode pembelajaran dalam bidang sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif  adalah metode inquiri. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak, inquiri merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiri berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang focus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury,1993) dalam (iwanps.wordpress.com/2008/04/17/metode-mengajar-inkuiri/).
Metode Inkuiri menurut Sumantri M. Dan Johar Permana (2000:142) adalah cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru.
Metode inkuiri ialah metode mengajar yang paling mirip dengan metode penemuan. Beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut mengajar dengan penemuan biasanya dilakukan dengan ekspositori dalam kelompok-kelompok kecil (di laboratorium, bengkel, atau kelas). Sebenarnya mengajar dengan metode inkuiri dapat dilakukan melalui ekspositori, kelompok, dan secara sendiri-sendiri. Dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya, namun sudah diketahui oleh guru. Dalam metode ini selain sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya. Dalam metode penemuan siswa diharapkan menemukan sesuatu yang penting. Hasilnya adalah nomor dua.
Sebuah contoh pengajaran penemuan dalam geometri adalah menarik jarak antara dua garis yang sejajar. Sejenis dengan ini, dalam inkuiri adalah menarik jarak antara dua garis yang bersilangan sembarang dalam ruang. Contoh-contoh topik lainnya untuk inkuiri adalah menentukan kepadatan lalu lintas di suatu perempatan, menentukan air yang terbuang percuma dari kran ledeng yang rusak, menentukan banyak air suatu aliran sungai.
Beberapa tujuan dari metode inkuiri dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana ( 2000: 114 ) adalah sebagai berikut:
a)Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya.
b)      Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan pelajarannya
c)Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidakada habisnya
d)                 Memberi pengalaman belajar seumur hidup
e)Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya
f)    Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya
g)      Melatih peserta didik menggali dan memanfaaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya
h)                  Memberi pengalaman belajar seumur hidup
Metode inkuiri ini terdiri atas 4 tahap yaitu:
a)      Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, dan teka-teki.
b)      Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan untuk memecahkan pertanyaan, pernyataan, dan masalah.
c)      Siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inkuiri yang baru dilaksanakan.
d)     Siswa menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode inkuiri adalah sebagai berikut:
1.                                       Kelebihan
a)      Siswa ikut berpartisipasi secara aktif di dalam kegiatan belajarnya, sebab metode inkuiri menekankan pada proses pengolahan informasi pada peserta didik
b)       Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumus, sebab siswa menemukan sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
c)      Metode ini memungkinkan sikap ilmiah dan menimbulkan semangat ingin tahu para siswa.
d)     Dengan menemukan sendiri siswa merasa sangat puas dengan demikian kepuasan mental sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi.
e)      Guru tetap memiliki kontak pribadi
f)       Penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikan yang sangat sulit dilupakan.
2.                                       Kelemahan Metode Inkuiri menurut Fat Hurrahman (2008) adalah:
a)      Persiapan dan pelaksanaannya memakan waktu yang cukup lama.
b)      Metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
c)      Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang kemampuan untuk melaksanakannya.
2.3     Metode Permainan
Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam bentuk permainan. Sedangkan metode permainan dalam pembelajaran matematika adalah cara untuk menyampaikan pelajaran matematika dengan sarana bermain. Permainan matematika merupakan suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran matematika tersebut.
Di mana kompetensi dasar yang akan dicapai ini dapat meningkatkan aspek kognitif, psikomotorik ataupun afektif. Walaupun permainan matematika menyenangkan, penggunaannya harus dibatasi karenan guru perlu menggunakan berbagai macam metode pengajaran yang ada serta menyesuaikan apakah waktu yang ada dapat mendukung pelaksanaan metode pengajaran tersebut.
Metode permainan  sekali-kali dapat digunakan untuk mengisi waktu pelajaran yang tersisa, mengubah suasana siswa yang tegang sehingga menjadi santai namun siswa tetap berpikir serta memahami konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika yang ingin disampaikan melalui permainan matematika yang dilaksanakan.Metode permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap matematika (Unika Atma Jaya, 2007).

Beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode permainan adalah sebagai berikut:
1.   Kelebihan
a)   Keterampilan siswa dalam bidang matematika seperti menghitung dan menganalisis semakin meningkat.
b)   Konsep – konsep matematika akan lebih mantap untuk dipahami.
c)   Kemampuan manemukan dan memecahkan masalah meningkat.
d)  Siswa lebih tertarik dan termotifasi untuk belajar matematika.

2.                                       Kelemahan
a)   Tidak semua topik pelajaran dapat diterapkan metode permaianan di dalam proses pembelajaran.
b)   Metode permainan ini kurang efektif dilaksanakan karena memerlukan banyak waktu dalam proses pelaksanaannya.
c)   Pada proses pelaksanaan metode permainan dapat terjadi ha-hal yang tidak diinginkan, misalnya terjadi pertengkaran.
d)  Metode permainan yang dilaksanakan di dalam kelas akan menimbulkan kegaduhan yang tentunya dapat mengguanggu kegiatan belajar mengajar kelas lainnya.

2.4     Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas ini sering disebut metode tugas. Tugas yang paling sering diberikan dalam pengajaran matematika adalah pekerjaan rumah yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal. Kecuali ini, dapat pula menyuruh siswa mempelajari lebih dulu topik yang akan dibahas; menyuruh mencari bukti lain dari sebuah teorema; menyuruh membaca sejarah perkembangan geometri pada zaman mesir purba, dan lain-lain
Metode tugas mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungjawaban dari siswa. Tugas ini dapat berbentuk suruhan-suruhan guruseperti contoh-contoh di atas. Tetapi dapat pula timbul atas inisiatif siswa setelah disetujui oleh guru. Hasilnya dapat lisan atau tulisan.
Maksud pemberian soal-soal pekerjaan rumah adalah agar siswa terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah. Selain itu juga agar siswa biasa belajar sendiri, menumbuhkan rasa tanggungjawab, dan sikap positif terhadap matematika. Karena itu janganlah memberi tugas yang terlalu sukar sehingga siswa tidak mempunyai waktu untuk melakukan tugas lain dari sekolah atau kegiatan lain di luar sekolah. Juga jangan memberikan soal terlalu banyak, walaupun mudah. Sering memberikan soal-soal yang banyak dan sukar dapat mengakibatkan siswa putus asa. Komposisi soal hendaknya terdiri dari yang mudah, sedang, sukar, dan tidak terlalu banyak. Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-sikap yang positif, malah mungkin menjadi sebaliknya.
Kecuali tugas menyelesaikan soal-soal, dapat pula diberikan tugas membuat atau merancang model-model, alat-alat, atau permainan yang berhubungan dengan pelajaran matematika. Misalnya melalui membaca buku mengenai alat peraga atau permainan matematika, mereka dapat menghasilkan karya-karya tersebut. Berikan kesempatan untuk mendemonstrasikannya kepada teman-temannya dan simpanlah hasil karya itu di laboratorium matematika. Hal-hal seperti ini akan menimbulkan kepuasan instrinsik dan selanjutnya sikap positif terhadap pelajaran matematika.
Metode pemberian tugas ini dalam pelaksanaannya memiliki beberapa kelebihan disamping juga mempunyai beberapa kelemahan. Adapun kelebihan metode pemberian tugas  diantaranya adalah Metode ini merupakan aplikasi pengajaran modern disebut juga azas aktivitas dalam mengajar yaitu guru mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas sehubungan dengan apa yang dipelajari, sehingga (Kusuma Wijaya, 2008) :
a)   Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri
b)   Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri.
c)   Dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan
d)  Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
e)   Dapat mengembangkan kreativitas siswa
f)    Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak.

Adapun kelemahan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut:
a)   Tugas tersebut sulit dikontrol guru kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa.
b)   Sulit untuk dapat memenuhi pemberian tugas
c)   Pemberian tugas terlalu sering dan banyak, akan dapat menimbulkan keluhan siswa,
d)  Dapat menurunkan minat belajar siswa kalau tugas terlalu sulit
e)   Pemberian tugas yangmonoton dapat menimbulkan kebosanan siswa apabila terlalu sering.
f)    Khusus tugas kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.
Tujuan dari metode pemberian tugas adalah untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan.

















BAB III
PENUTUP
1.  Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
a.                                                        Metode Penemuan
Dalam metode ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi kepada siswa untuk menemukan hal-hal baru bagi siswa itu sendiri. Metode ini bertujuan meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
b.                                                        Metode Inkuiri
Metode inkuiri hampir sama dengan metode penemuan. Cara penyajian pelajaran dengan cara memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru.
c.                                                        Metode Permainan
Metode permainan dalam pembelajaran matematika adalah cara untuk menyampaikan pelajaran matematika dengan sarana bermain. Metode ini dapat meningkatkan aspek kognitif, psikomotorik ataupun afektif. Metode permainan juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap matematika.
d.                                                       Metode Pemberian Tugas
Tugas yang paling sering diberikan dalam pengajaran matematika adalah pekerjaan rumah yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal. Maksud pemberian soal-soal pekerjaan rumah adalah agar siswa terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah.
2.  Saran
a)      Untuk mempermudah dalam suatu pembelajaran matematika perlu digunakan suatu metode-metode khusus yang dapat mempermudah pencapaian dari tujuan pembelajaran tersebut.
b)      Dalam penerapan metode pembelajaran, guru juga harus mempertimbangkan alokasi waktu yang disediakan.
DAFTAR PUSTAKA

N.K, Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Suherman, H.Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Atma, Jaya Unika www.umumkompasriana.com diakses tanggal 19 september 2010
Mazra. www.mazrawul84’s.blog.com diakses tanggal 18 september 2010
Rahmadani,agus www.kebobandel.com diakses tanggal 19 september 2010
Sutarjo.www.ruangq.com diakes tgl 18 september 2010